Penyakit kusta merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman kusta [ Mycobacterium Leprae ] yang terutama menyerang kulit dan syaraf dan tidak berbahaya jika diobati dengan tepat. Penyakit Kusta sendiri memiliki dua tipe yaitu Kusta Kering [ PB / Pausi Basiler ] dan Kusta Basah [ MB/ Multi Basiler].
Kusta Kering memiliki gejala seperti bercak mati rasa dari satu hingga lima titik dan kerusakan syaraf tepi yang hanya 1 syaraf. Jika diperiksa di laboratorium, kuman penyebab Kusta Kering tidak dapat ditemukan. Kemudian Kusta Basah memiliki gejala yaitu bercak mati rasa yang jumlahnya lebih dari lima titik. Kemudian kerusakan syaraf tepi yang lebih dari satu syaraf, serta hasil laboratorium ditemukan kuman M. Leprae .
Pada umumnya penderita kusta tidak merasa terganggu dengan gejala awal, yaitu bercak putih menyerupai panu. Tak hanya itu, beberapa bercak putih di tubuh yang mati rasa juga tidak akan disadari, bahkan rasa gatal atau pun sakit juga tidak terasa. Gejala juga lanjutan harus diwaspadai karena menyebabkan kecacatan.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, tercatat jumlah kasus Kusta baru sejak tahun 2018 sd 2021 berturut-turut sebanyak 344 orang, 570 orang, 321 orang dan 383 orang. Artinya ada tren kenaikan kasus penyakit kusta ini, meskipun tak sebanyak di tahun 2019.
Lalu Setelah Itu, Gejala Lanjutannya Bagaimana Dong?
Gejala lanjutan yang dialami penderita Kusta dapat menyebabkan kecacatan, terutama pada bagian mata yaitu kelopak mata tidak bisa menutup sempurna. Pada tangan dan kaki penderitanya merasakan mati rasa dan jari yang kaku kemudian memendek [menyerap] hingga putus [cacat permanen].
Lalu, Apakah Kusta Bisa Menular?
Tentu saja Sehat ! Penyakit Kusta dapat menular dari penderita yang tidak diobati ke orang lain melalui kontak lama melalui pernapasan dan juga kontak kulit terbuka.
Hanya sebagian kecil saja (sekitar 5%) yang tertular kusta. Contoh dari 100 orang yang terpapar, 95 orang tidak menjadi sakit, 3 orang sembuh sendiri tanpa obat karena daya tahan tubuhnya tinggi, 2 orang menjadi sakit dan perlu pengobatan. Jadi dapat dikatakan bahwa penyakit Kusta adalah penyakit menular yang sebenarnya sulit menular.
Jika Sudah Terpapar, Kemana Pasien Kusta Dapat Berobat di DKI Jakarta?
Nah ini Healthies perlu diberitahukan kembali, bahwa semua Puskesmas di Provinsi DKI Jakarta menerima pasien kusta. Jadi jika kamu mengalami gejala penyakit ini, jangan disungkan untuk segera berobat ke Puskesmas terdekat dari rumahya. Sebagian besar rumah sakit di Provinsi DKI Jakarta juga melayani penyakit Kusta. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan positif, maka penderita harus mengonsumsi obat secara teratur sesuai dengan petunjuk Petugas Kesehatan.
Obat untuk menyembuhkan penyakit Kusta dikemas dalam Blister yang disebut MDT ( Multi Drug Therapy ) atau pengobatan lebih dari 1 macam obat. Kombinasi obat dalam Blister MDT tergantung dari tipe Kusta. Tipe Kering, obat harus dikonsumsi selama 6 bulan (6 Blister ). Kemudian untuk Tipe Basah obat harus diminum selama 12 bulan (12 Blister ) dan harus teratur.
Jangan lupa! Obat kusta ini bisa didapatkan secara gratis.
Bagaimana Pencegahan Penyakit Kusta?
Gampang sekali Sehat ! Caranya yaitu meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang. Apa itu makanan dengan gizi seimbang.
Pastinya, jika kamu menemukan gejala dan keluhan yang lebih parah, segera berobat ke Puskesmas terdekat. Selain mengonsumsi obat secara teratur, penderitanya juga wajib melakukan kontrol satu bulan sekali.
Beberapa kebijakan telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dalam mengatasi penyakit Kusta, di antaranya dengan melakukan Penguatan Advokasi, Koordinasi Lintas Program dan Lintas Sektor, melaksanakan penguatan peran serta organisasi kemasyarakatan masyarakat, penyediaan sumber daya yang mencukupi dalam Penanggulangan Kusta dan penguatan sistem Surveilans. serta pemantauan dan evaluasi kegiatan Penanggulangan Kusta.
Kebijakan lain yang telah dilakukan yaitu melakukan peningkatan kapasitas petugas, melakukan scrining di sekolah dan masyarakat melalui kegiatan yang terintegrasi, pemberdayaan Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK), melakukan validasi, Surveilans dan monitoring secara berkala.
Di Hari Kusta Sedunia 2022 dengan tema Mari Bersama Hapuskan Stigma dan Diskriminasi Kusta, Dinas Kesehatan ingin mengajak masyarakat yang mengalami gejala Kusta melakukan konsultasi ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat. Penyakit Kusta dapat disembuhkan jika minum obat secara teratur. Ingat! Jauhi penyakitnya, bukan penderitanya karena mereka bagian dari keluarga kita. Selamat Hari Kusta Sedunia tahun 2022, Mari Bersama Hapuskan Stigma dan Diskriminasi Kusta.
Kata Kunci Terkait :
- https://schoofin.id/data/
- Toto4d
- Situs Toto
- Situs Toto
- Agen Togel
- Slot Toto
- https://www.jasapaspor.co.id/
- https://thelittlegym.com.pe/
- https://www.suggestionbd.com/
- Situs Toto
- https://www.rheumacares.ph/
- Scatter Hitam
- Bandar Togel
- https://salsabilaschool.sch.id/
- https://revengeclothing.net/
- Nana4D
- Nana4D
- Nana4D
- Nana4D
- Nana4D
- Nana4D
- Nana4D
- Nana4D
- Nana4D
- Nana4D
- Nana4D
- Nana4D
- Nana4D
- Nana4D
- Nana4D
- Nana4D
- Prediksi Master Jason
- Rokokbet
- Rokokbet
- Matauangslot
- Okewla
- Okewla
- Okewla
No Responses